Ambil contoh senyawa organik. Sampai pertengahan abad 20, kriteria
kemurnian senyawa organik didasarkan atas beberapa percobaan: analisis
unsur dan pengukuran sifat fisik seperti titik leleh dan titik didih.
Hasil analisis unsur harus sama dengan nilai hasil perhitungan
berdasarkan rumus molekul, dan konstanta fisik harus juaga sama dengan
nilai yang dilaporkan di literatur (kriteria ini hanya dapat digunakan
untuk senyawa yang telah diketahui).
Analisis unsur senyawa organik dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Sejumlah massa tertentu sampel dibakar dan karbon dioksida dan air yang
dihasilkan dijebak dengan absorben yang tepat, dan peningkatan massa
absorben kemudian ditentukan. Peningkatan massa absorben diakibatkan
oleh karbon dioksida dan air yang diserap. Dari nilai ini jumlah karbon
dan hidrogen dalam sampel dapat ditentukan. Metoda pembakaran telah
dikenal sejak dulu. Metoda ini telah digunakan oleh Lavoisieur dan
secara signifikan disempurnakan oleh Liebig. Metoda modern untuk
menentukan jumlah karbon dioksida dan air adalah dengan kromatografi gas
bukan dengan metoda penimbangan. Namun, prinsipnya tidak berubah sama
sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar