Senin, 17 Desember 2012
Industri Hasil Siklis, Zat Warna dan Pigmen
Pembagian Zat Warna
Zat pewarna alam, diperoleh dari alam yaitu berasal dari hewan (lac dyes) ataupun tumbuhan dapat berasal dari akar, batang, daun, buah, kulit dan bunga
Zat pewarna sintetis adalah zat warna buatan (zat warna
kimia)
Pada pembuatan batik , maka zat warna sintesis yang
digunakan harus :
a. Pemakaiannya dalam keadaan dingin atau jika
memerlukan panas suhu proses tidak sampai
melelehlan lilin
b. Obat bantunya tidak merusak lilin dan tidak
menyebabkan kesukaran kesukaran pada proses
selanjutnya
Pengrajin-pengrajin batik telah banyak mengenal tumbuhan-tumbuhan yang dapat mewarnai bahan tekstil beberapa diantaranya adalah : daun pohon nila (indofera), kulit pohon soga tingi (ceriops candolleana arn), kayu tegeran (cudraina Javanensis), kunyit (curcuma), teh (the), akar mengkudu (morinda Citrifelia), kulit soga jambal (pelthophorum ferruginum), kesumba (bixa orelana), daun jambu biji (psidium Guajava). (Sewan Susanto,1973)
Industri Pigmen
Pigmen adalah zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu ditangkap mata
Pigmen dibagi dalam tiga pigmen dasar yang mampu meniru pigmen-pigmen lain jika dicampurkan dengan proporsi tepat, yaitu pigmen cyan, magenta, dan kuning.
Pigmen dipakai sebagai bahan pewarna cat, tinta, plastik, tekstil, kosmetik, makanan dan lain-lain.
Kebanyakan pigmen yang digunakan dalam industri dan dalam seni rupa adalah zat warna kering, yang biasanya berupa serbuk halus. Serbuk ini ditambahkan pada bahan netral atau tak berwarna yang berfungsi sebagai pengikat (binder).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar